Kamis, 04 Oktober 2012

Prinsip Supervisi




Prinsip - Prinsip dari Supervisi yaitu :

1.      Supervisi Menciptakan Hubungan Harmonis.
Dalam kegiatan Supervisi hubungan kemanusiaan yang diciptakan antara supervisor dan yang disupervisi bersifat terbuka, kesetiakawanan (saling memahami), dan Informal ( kekeluargaan). Hubungan ini tidak hanya terjadi antara Supervisor dan guru tapi antara supervisor dan semua pihak yang terkait dalam sekolah. Oleh sebab itu dalam pelaksanaannya supervisor harus memiliki sifat – sifat saling membantu, memahami, terbuka, jujur, sabar, antusias dan penuh humor. Disini antara supervisor dan yang disupervisi harus saling terbuka antar personil karena dalam kegiatan supeevisi ini diperlukan kejelasan informasi. Hal ini dilakukan agar guru selaku orang yang di supervisi tahu apa yang diharapkan supervisor dan juga sebaliknya. Dan juga guru harus meyakini bahwa tujuan pokok dalam kegiatan supervisi ini bukan sekedar untuk mengukur kemampuan guru dalam kegiatan pembelajaran tapi juga sebagai lamgkah awal pembinaan keterampilan pembelajaran melalui supervisi, tapi dalam hal ini untuk mengidentifikasi guru yangkurang baik dan kurang terampil dalam mengajar dan untuk mewujudkan pembelajarean yang efektif serta mewujudkan hubungan harmonis melalui komunikasi efektif antara supervisor dan guru.

2.      Supervisi harus Demokratis
Supervisor tidak boleh mendominasi pelaksanaan Supervisinya. Titik tekan dari supervisi yang demokratis ini adalah efektif dan kooperatif, artinya dilakukan secara kerja sama dan selalu mengarahkan kegiatannya untuk mencapai tujuan bersama dengan menciptakan situasi belajar mengajar yang baik. Selain itu supervisor harus melibatkan secara aktif Guru yang dibinanya. Tanggung jawab perbaikan program akademik bukan hanya pada supervisor melaikan juga pada orang yang di supervisi, oleh sebab itu program supervise sebaiknya direncanakab, dikembangkan, dan dilaksanakan secara kooperatif dengan guru, kepala sekolah, dan pihak terkait dibawah koorinasi supervisor tanpa adanya saling intimidasi yang dilakukan secara kekeluargaan, musyawarah salingmemberi dan menerima.

3.      Supervisi Dilakukan secara bekesinambungan.
Supervisi bukanlah tugas yang bersifat sambilan saja, yang dilakukan jika ada kesempatan tapi suprvisi merupakn salah satu tugas pokok dalam keseluruhan program sekolah. Apabila guru berhasil mengembangkan dirinya tidaklah berarti selesailah tugas supervisor. Melainkan harus tetap di bina secara terkait disemua program sekolah. Hal ini lagis mengingat problema prioses pembelajaran selalu muncul dan berkembang. Dan dari kegiatan supervise ini guru mampu mengaitkan semua materi suprvisi yang ada.

4.      Supervisi Dilakukan Secara Komprehensif.
Program supervisi akademik harus mencakup keseluruhan aspek pengembangan akademik, walaupun mungkin saja ada penekanan pada aspek-aspek tertentu berdasarkan hasil analisis kebutuhan pengembangan akademik sebelumnya. Prinsip ini tiada lain hanyalah untuk memenuhi tuntutan multi tujuan supervisi akademik, berupa pengawasan kualitas, pengembangan profesional, dan memotivasi guru. Selain itu dalam Kegiatan Supervisi ini mencakup semua aspek perkembangan lembaga, tidak hanya untuk kegiatan belajar mengajar saja tapi juga untuk kebutuhan Fianansial, motode mengajar, dll disekolah.

5.      Supervisi Harus Konstruktif
Supervisi akademik bukanlah sekali-kali untuk mencari kesalahan-kesalahan guru. Prinsip konstruktif dan kreatif ini bertujuan membina inisiatif guru dan mendorong guru untuk aktif menciptakan suasana dimana setiap orang akan merasa aman dan bebas mengembangkan potensi-potensinya. Supervisor perlu menyesuaikan diri dengan prinsip-prinsip tersebut di atas. Kalau ada Supervisor yang memaksakan kehendak, menakut-nakuti guru, yang justru akan melumpuhkan kreativitas anggota staf perlu diubah. Sikap korektif misalnya, suka mencari-cari kesalahan harus diganti dengan sikap kreatif dimana setiap orang mau dan mampu menumbuhkan serta mengembangkan kreativitasnya untuk perbaikan pengajaran. Memang dalam proses pelaksanaan supervisi akademik itu terdapat kegiatan penilaian unjuk kerjanya guru, tetapi tujuannya bukan untuk mencari kesalahan-kesalahannya. Supervisi akademik akan mengembangkan pertumbuhan dan kreativitas guru dalam memahami dan memecahkan problem-problem akademik yang dihadapi.dan Suprvisor melakukannya di semua komponen sekolah.

6.      SupervisiHarus objektif
Dalam menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi, keberhasilan program supervisi akademik harus obyektif. Objectivitas dalam penyusunan program berarti bahwa program supervisi akademik itu harus disusun berdasarkan kebutuhan nyata pengembangan profesional guru. Begitu pula dalam mengevaluasi keberhasilan program supervisi akademik. Di sinilah letak pentingnya instrumen pengukuran yang memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi untuk mengukur seberapa kemampuan guru dalam mengelola proses pembelajaran. Dan supervisi dalam melakukan tugasnya dilapangan sesuai dengan apa yang dibutuhkan dilapangan. Kegiatan-kegiatan perbaikan atau pengembangan berdasarkan hasil kajian kebutuhan-kebutuhan guru atau kekurangan-kekurangan guru, bukan berdasarkan tafsiran pribadi. Melainkan kegiatan nyata dalam melaksanakan proses belajar mengajar. Maksudnya seorang supervisi tidak boleh menyimpulkan sebuah permasalahan tanpa meninjau atau menindak lanjuti dari fakta-fakta yang ada. Hanya mengandalkan penafsiran diri sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut