Prinsip - Prinsip dari Supervisi yaitu :
1. Supervisi
Menciptakan Hubungan Harmonis.
Dalam kegiatan Supervisi hubungan kemanusiaan
yang diciptakan antara supervisor dan yang disupervisi bersifat terbuka,
kesetiakawanan (saling memahami), dan Informal ( kekeluargaan). Hubungan ini
tidak hanya terjadi antara Supervisor dan guru tapi antara supervisor dan semua
pihak yang terkait dalam sekolah. Oleh sebab itu dalam pelaksanaannya
supervisor harus memiliki sifat – sifat saling membantu, memahami, terbuka,
jujur, sabar, antusias dan penuh humor. Disini antara supervisor dan yang
disupervisi harus saling terbuka antar personil karena dalam kegiatan supeevisi
ini diperlukan kejelasan informasi. Hal ini dilakukan agar guru selaku orang
yang di supervisi tahu apa yang diharapkan supervisor dan juga sebaliknya. Dan juga
guru harus meyakini bahwa tujuan pokok dalam kegiatan supervisi ini bukan
sekedar untuk mengukur kemampuan guru dalam kegiatan pembelajaran tapi juga
sebagai lamgkah awal pembinaan keterampilan pembelajaran melalui supervisi,
tapi dalam hal ini untuk mengidentifikasi guru yangkurang baik dan kurang
terampil dalam mengajar dan untuk mewujudkan pembelajarean yang efektif serta
mewujudkan hubungan harmonis melalui komunikasi efektif antara supervisor dan
guru.
2. Supervisi
harus Demokratis
Supervisor tidak boleh mendominasi
pelaksanaan Supervisinya. Titik tekan dari supervisi yang demokratis ini adalah
efektif dan kooperatif, artinya dilakukan secara kerja sama dan selalu
mengarahkan kegiatannya untuk mencapai tujuan bersama dengan menciptakan
situasi belajar mengajar yang baik. Selain itu supervisor harus melibatkan secara
aktif Guru yang dibinanya. Tanggung jawab perbaikan program akademik bukan
hanya pada supervisor melaikan juga pada orang yang di supervisi, oleh sebab
itu program supervise sebaiknya direncanakab, dikembangkan, dan dilaksanakan
secara kooperatif dengan guru, kepala sekolah, dan pihak terkait dibawah
koorinasi supervisor tanpa adanya saling intimidasi yang dilakukan secara
kekeluargaan, musyawarah salingmemberi dan menerima.
3. Supervisi
Dilakukan secara bekesinambungan.
Supervisi bukanlah tugas yang bersifat
sambilan saja, yang dilakukan jika ada kesempatan tapi suprvisi merupakn salah
satu tugas pokok dalam keseluruhan program sekolah. Apabila guru berhasil
mengembangkan dirinya tidaklah berarti selesailah tugas supervisor. Melainkan harus
tetap di bina secara terkait disemua program sekolah. Hal ini lagis mengingat
problema prioses pembelajaran selalu muncul dan berkembang. Dan dari kegiatan supervise
ini guru mampu mengaitkan semua materi suprvisi yang ada.
4. Supervisi
Dilakukan Secara Komprehensif.
Program supervisi akademik harus
mencakup keseluruhan aspek pengembangan akademik, walaupun mungkin saja ada
penekanan pada aspek-aspek tertentu berdasarkan hasil analisis kebutuhan
pengembangan akademik sebelumnya. Prinsip ini tiada lain hanyalah untuk memenuhi
tuntutan multi tujuan supervisi akademik, berupa pengawasan kualitas,
pengembangan profesional, dan memotivasi guru. Selain itu dalam Kegiatan
Supervisi ini mencakup semua aspek perkembangan lembaga, tidak hanya untuk
kegiatan belajar mengajar saja tapi juga untuk kebutuhan Fianansial, motode
mengajar, dll disekolah.
5. Supervisi
Harus Konstruktif
Supervisi akademik bukanlah sekali-kali
untuk mencari kesalahan-kesalahan guru. Prinsip konstruktif dan kreatif ini
bertujuan membina inisiatif guru dan mendorong guru untuk aktif menciptakan suasana
dimana setiap orang akan merasa aman dan bebas mengembangkan
potensi-potensinya. Supervisor perlu menyesuaikan diri dengan prinsip-prinsip
tersebut di atas. Kalau ada Supervisor yang memaksakan kehendak, menakut-nakuti
guru, yang justru akan melumpuhkan kreativitas anggota staf perlu diubah. Sikap
korektif misalnya, suka mencari-cari kesalahan harus diganti dengan sikap
kreatif dimana setiap orang mau dan mampu menumbuhkan serta mengembangkan
kreativitasnya untuk perbaikan pengajaran. Memang dalam proses pelaksanaan
supervisi akademik itu terdapat kegiatan penilaian unjuk kerjanya guru, tetapi
tujuannya bukan untuk mencari kesalahan-kesalahannya. Supervisi akademik akan
mengembangkan pertumbuhan dan kreativitas guru dalam memahami dan memecahkan
problem-problem akademik yang dihadapi.dan Suprvisor melakukannya di semua
komponen sekolah.
6. SupervisiHarus
objektif
Dalam menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi,
keberhasilan program supervisi akademik harus obyektif. Objectivitas dalam
penyusunan program berarti bahwa program supervisi akademik itu harus disusun
berdasarkan kebutuhan nyata pengembangan profesional guru. Begitu pula dalam
mengevaluasi keberhasilan program supervisi akademik. Di sinilah letak
pentingnya instrumen pengukuran yang memiliki validitas dan reliabilitas yang
tinggi untuk mengukur seberapa kemampuan guru dalam mengelola proses
pembelajaran. Dan supervisi dalam melakukan tugasnya dilapangan sesuai dengan
apa yang dibutuhkan dilapangan. Kegiatan-kegiatan perbaikan atau pengembangan
berdasarkan hasil kajian kebutuhan-kebutuhan guru atau kekurangan-kekurangan
guru, bukan berdasarkan tafsiran pribadi. Melainkan kegiatan nyata dalam
melaksanakan proses belajar mengajar. Maksudnya seorang supervisi tidak boleh
menyimpulkan sebuah permasalahan tanpa meninjau atau menindak lanjuti dari
fakta-fakta yang ada. Hanya mengandalkan penafsiran diri sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar